Rajin sholat itu munafik, itulah yang saya pikirkan sejak dari beberapa tahun lamanya. Bukan berarti untuk sholat alias agama islam aja ya, tapi buat seluruh agama yang mengajarkan kebaikan. Dengan adanya pernyataan ini, mungkin anda berfikir bahwa saya orang yang atheis, atau berusaha untuk menghancurkan ajaran agama yang sudah di anut selama ini. Tidak, justru sebaliknya. Baca dulu sampai habis artikel ini, maka anda akan benar-benar mengerti bahwa mengapa orang yang rajin sholat/ibadah menurut saya orang yang munafik.
Cara pandang saya terhadap kemunafikan mereka
Sebelumnya disini saya tidak melakukan pukul rata terhadap semua orang yang beribadah, tapi setidaknya yang saya lihat sudah banyak.Pernah lagi main atau lagi kegiatan bersama teman, lalu pas adzan berkumandang ada satu orang yang pamit ingin sholat dulu, dan biasanya di ikutin sama teman lain yang merasa tidak enak jika tidak sholat. Itu sering sekali terjadi dimana-mana, sebenarnya bukan masalah sholat nya, tapi orang nya.
..kalau begitu besok saya ibadah, trus siang nya ngerampok, trus udah nya ibadah lagi, beres. Dosa terhapuskan !
Saya sering sekali melihat orang yang rajin sholat nya setiap hari, terus lama banget doa nya, kalau di total mungkin hampir satu jam sholat nya, bahkan orang yang sedang menunggu sempat dibuat bete. dan saya berfikir: mungkin itu orang sedang ingin mendapatkan ridho dari-Nya, dan itu tindakan yang sangat bagus, saya sangat-sangat setuju. (Tapi ingat juga orang yang lagi nunggu dong, hehee).Eits, tapi tunggu dulu. Setelah dia sholat, dan berdoa sekian lama tersebut, kenapa dia masih melakukan tindakan yang secara SADAR bagi dia itu jelek ya? Apakah bagi mereka sholat itu buat menghapus dosa yang secara SENGAJA dilakukannya?
Baca: Alasan Mengapa Kita Harus Minum MIRAS (Minuman Keras)
Pengalaman Saya Melihat Langsung Orang Rajin Ibadah, tapi..
Beberapa tahun yang lalu saya pernah ngemploy di sebuah kandang ternama di seluruh indonesia dan berstatus negeri. Namun ada satu hal keren yang saya lihat, seorang atasan yang saya tahu betul tiap adzan dia langsung sholat dan kayaknya nggak pernah absen setiap hari, sampai-sampai jidatnya ada bercak berwarna hitam (kebayang kan betapa alimnya), tapi orang tersebut jelas-jelas melakukan korupsi, dan melakukan sistem kerja paksa kepada karyawan nya dengan memanfaatkan tenaga beberapa karyawan untuk menyelesaikan proyek pribadi nya, tanpa dikasih upah sedikit pun. info-info ini di dapat dari beberapa data yang di analisis bersama.Ada juga yang sholatnya rajin bahkan sering ikut pengajian, masih saja sering berburuk sangka, keras kepala, dan hidup jorok, padahal kebersihan kan sebagian daripada iman? Belum lagi kasus selingkuh, berjudi, dsb di lingkungan sekitar saya. Lalu para pejabat yang sudah terbukti sampai hari ini melakukan tindak korupsi, mereka pakai kopiah lho waktu di sidang atau di wawancara di kantornya, dan saya yakin mereka itu rajin sholat.
Lalu bagaimana pola pikir mereka terhadap agama yang di anutnya? Apa maksud dari ibadah yang sering di lakukannya jika tindakan jelek yang SENGAJA itu masih terus dilakukan? Apa mereka menganggap ibadah itu sebagai penghapus dosa, kalau begitu besok saya ibadah, trus siang nya ngerampok, trus udah nya ibadah lagi, beres. Dosa terhapuskan !
Conclusion
Saya bukan ustadz, dan ahli agama. Saya juga hanya ingin bicara jujur dari apa yang saya lihat dan butuh jawaban yang masuk akal atas fenomena ini. Maka bagi anda yang merasa tersinggung, selamat..anda bakal berubah. Saya hanya ingin meluruskan apa yang sudah saya lihat dan terasa salah, agar kita semua bisa saling koreksi diri, dan mudah-mudahan dari tulisan ini banyak yang kesindir. Karena orang yang kesindir bakal lebih cepat dalam melakukan perubahan, daripada tidak tersindir sama sekali (alias Autis dan Apatis).
Bagaimana dengan anda mengenai orang yang rajin ibadah/sholat namun terkesan munafik ini? Saya tunggu komentar anda dibawah.
Assalamualaikum, maaf sebelumnya mnrut saya cara pandang anda itu salah. Sholat itu gak pernah salah apapun bentuk ibadah kepada tuhan gak ada yg salah. Yg salah itu orangnya. Jika ssorng mlakukan kesalahn jgn salahkan agamanya. Agama itu sebagai patokan berbuat baik jika dia msih lalai dlma kebaikan brrti qolbu dia yg salah blm spenuhnya takwa kpda tuhan. ingat itu.
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
BalasHapusJudulnya "Orang Rajin Sholat itu Munafik"
Mungkin judulnya perlu dikoreksi sedikit, karena semua yang membacanya pasti tersinggung. Walaupun seandainya dia tidak rajin sholat pasti mereka tersinggung. Karena kami juga memiliki orang yang kami cintai, Rasulullah, Para Sahabat, Para Ulama mereka rajin sholat dan kami tidak rela dikatakan mereka munafik.
Adapun orang yang rajin sholat tapi mereka masih berbuat keburukan, In syaa Allah mereka sholat karena mereka sadar itu kewajiban mereka itu lebih baik dari pada mereka yang tidak sholat walaupun mereka tahu itu kewajiban dari Allah Azza wa Jalla. Mengenai sifatnya yang masih buruk itu berasal dari diri mereka. Tugas kita sebagai saudara saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.
Jika antum muslim maka saya mengingatkan dalam kebenaran, sebaiknya judulnya jangan "Orang Rajin Sholat itu Munafik" mungkin jika antum bersedia diganti menjadi "Orang munafik, yang Rajin Sholat" silahkan memberikan pendapat dan memberi contoh seperti yang antum tau tapi tidak membuat orang lain tersinggung.
Assalamu'alaikum wr.wb.
BalasHapusMaaf sebelumnya,mnurut saya kata" yg anda gunakan untuk menyampaikan perasaan anda terkesan kurang baik.
Benar kata mbak yg diatas,agama hanya patokan.Jika seseorang melakukan kesalahan maka jangan menyalahkan agamanya.
Jadi,seseorang jika ia melakukan perbuatan dosa maka dosa itu adalah hasil dari dirinya untuk dirinya,dalam arti keburukannya tidak dipengaruhi agamanya.
Sholat dilakukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan untuk mengingatkan kepada diri sendiri bahwa manusia hanya hamba yang lemah tanpa kuasa melawan takdir ilahi.
Maka dari itu,jika ia masih melakukan keburukan maka itu adalah kesalahannya sendiri dalam arti ia melakukannya namun telah berusaha untuk tidak melakukannya dengan beribadah dan mengingat Tuhannya,salah satunya shalat.
Kita tidak tahu apa yang ada didalam qolbu setiap umat,mungkin saja mereka beristigfar ketika mereka merasa salah dalam tindakannya.
Maka dari itu kata Munafik tidak baik digunakan atau ditujukan untuk orang yang rajin sholat.
Karena itu sebagai saudara muslim,jika anda merasa keberatan dengan tindakan/perbuatan buruk seseorang disekitar anda maka katakanlah setidak2nya "Istighfar"
Hi. Setelah sy membaca tulisan anda, saya bertanyaapakah agama anda? apakah anda segitu bencinya kepada agama? karna tulisan dari pikiran anda indi menyiratkan bahwa anda membenci sesuatu tanpa mempelajarinya terlebih dahulu. Misalkan orang2 tersebut tidak sholat belum tentu jadi jaminan kalau mereka tidak berbuat maksiat, bahkan bisa jadi lebih buruk lagi. Karna sholat hanya mencegah, manusialah yang menentukan.
BalasHapus