Solusi Mengatasi Macet - Rasanya mending jangan keluar rumah jika urusan tidak begitu penting, rasanya mending jangan mempunyai kendaraan sendiri jika mempunyai uang lebih, kedua hal tersebut diatas merupakan akibat dari jenuhnya melihat kemacetan yang terjadi tanpa mengenal waktu di jalan-jalan protokol di kota besar.
Berbagai macam solusi telah dilakukan untuk mengatasi macet di kota-kota besar di indonesia namun tidak banyak yang berhasil, mungkin semua ini disebabkan oleh peraturan pemerintah atau undang-undang di negara kita yang tidak terlalu fokus kesana (mungkin). Namun dari beberapa hasil penelusuran iseng saya, ternyata banyak solusi yang bisa kita ikuti karena hasil belajar dari kota besar yang berada di luar negeri sana.
Solusi Mengatasi Macet Ala Jepang
Sebut saja amerika dan jepang, dua negara tersebut merupakan negara dengan jumlah kendaraan terbanyak di dunia, walau begitu negara mereka tidak mengalami kemacetan separah di indonesia. Namun apakah faktor banyaknya kendaraan bisa mempengaruhi tingkat kemacetan !?Saya belajar dari beberapa cara yang di pakai oleh negara jepang yang saya sadur dari sebuah artikel yang berjudul Cara Jepang Mengatasi Macet yaitu dengan cara membuat rakyat nya malas menggunakan kendaraan pribadi (Mobil). rangkumannya yaitu sbb:
- Pembatasan Emisi Kendaraan
Emisi batas masa berlaku kendaraan, jika sudah lewat masa berlaku nya maka kendaraan akan di tilang. Dan harus mengurus masa perpanjangan yang kabarnya jauh lebih mahal daripada membeli mobil yang baru. Lalu apakah mereka akan membeli mobil baru? baca poin kedua.. - Biaya Pajak Kendaraan yang Tinggi
Jepang mengeluarkan pajak kendaraan yang sangat tinggi, terlebih lagi kepada mobil yang sudah berumur lebih dari masa emisi, semakin tua usia mobilnya maka semakin mahal pajak yang harus dikeluarkan oleh si pemilik kendaraan. Itu sebabnya mereka lebih baik membeli mobil yang baru. Beda dengan di indonesia bahwa mobil antik akan mempunyai harga yang lebih mahal, namun di jepang harga mobil tua akan lebih murah dan mengurus mobil yang sudah tua jauh lebih mahal daripada mobil baru. Lingkaran seperti inilah yang membuat orang jepang semakin malas untuk memiliki mobil sendiri. - Biaya Jalan Tol yang Mahal
Jika orang indonesia protes akan biaya tol yang mahal, tunggu dulu. Di jepang biaya untuk melewati satu gerbang tol untuk jarak dekat adalah 1000 JPY atau Rp.111.000, itu untuk yang jarak dekat ya, kalau jarak jauh gimana? kalau harus keluar masuk di 10 gerbang tol gimana? - Biaya Sewa Parkir yang Mahal
Jepang bukanlah negara yang luas, lahan parkir disana sangat terbatas. Ini juga salah satu penyebab orang jepang malas keluar rumah dengan kendaraan sendiri. di tambah lagi dengan biaya parkir yang super mahal. Jika di indonesia biaya parkir hanya 3000 per jam, di jepang harganya Rp.22.200 per jamnya ! - SIM susah untuk di dapatkan
Cara untuk mendapatkan SIM di jepang yaitu dengan mengikuti Ujian praktik SIM yang pastinya tidak mudah karena diawasi langsung oleh petugas yang menilai, namun sebelumnya harus mendaftar dengan biaya yang mahal. Terlebih lagi bagi yang belum memiliki SIM sebelumnya maka calon pengendara harus menunjukkan sertifikat kelulusan dari tempat kursus mengemudi yang tarifnya senilai 200.000 JPY – 300.000 JPY atau sekitar 22 juta sampai 33 juta. Bagaimana jika tidak lulus tes? maka harus mengulang dengan biaya yang tinggi tadi, iya jika mengulang cuma 2X, jika 10X ? - Transportasi Umum yang Murah dan Baik
Transportasi umum di jepang sangat berbeda jauh dengan di indonesia, Jepang membangun sarana transportasi umum seperti bus dan kereta dengan teratur, canggih, cepat, nyaman, informatif, tepat waktu dan lebih murah ketimbang menaiki kendaraan pribadi. Kereta akan datang tiap 2 sampai 3 menit sekali dan tepat waktu. Sekali lagi, tepat waktu. Dalam stasiun juga terdapat akses internet yang bisa kita gunakan untuk mencari informasi rute yang akan ditempuh selama perjalanan. Biaya yang diperlukan pun relatif lebih murah ketimbang menaiki kendaraan pribadi.
Solusi Mengatasi Macet Ala Gue Sendiri
Ini bagian nggak penting ya, ngga dibaca juga boleh :DSelama beberapa tahun ini, solusi untuk mengatasi kemacetan dari saya nggak muluk-muluk seperti yang lain, nggak muluk tapi lumayan mahal :P
- Hilangkan Sistem Kredit Sepeda Motor
Sistem kredit hanya akan memudahkan semua kalangan untuk memiliki kendaraan terlebih lagi kredit terhadap kendaraan bermotor, banyaknya volume kendaraan merupakan salah satu masalah yang menimbulkan kemacetan. Namun di sisi lain, fasilitas transportasi umum juga harus diperbaiki (tingkat keamanan dan kenyamanan nya) supaya warga dengan senang hati keluar rumah menggunakan transportasi umum. - Gunakan Kereta Api dalam Kota sebagai Sarana Transportasi
Jarang sekali kita mendengar Kereta api terkena macet, yang ada hanyalah telat itu juga dalam beberapa kasus tertentu. Nah jika kereta api dipakai pada sistem transportasi perkotaan dan warganya menggunakan kereta api sebagai sarana transportasi untuk bepergian maka kebayang betapa sepinya jalan raya di kota besar - Buat Pemerataan Penduduk
Pemerataan penduduk disini maksud saya adalah Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota). Hindari tergiurnya warga desa atau daerah lain selain kota besar untuk mempunyai mimpi hidup di kota besar. Saya tau godaan kota besar begitu kuat, namun sebaiknya antisipasi pola pikir warga desa/daerah untuk menjalani hidup di kota besar (kecuali untuk menetap sementara dalam rangka dinas atau mencari ilmu). Lakukan sesuatu yang membuat orang-orang di daerah merasa cukup dengan kehidupan nya di tempat kelahirannya. Dengan begitu kota tidak akan padat.
Kalau ada yang salah silahkan tambahkan di kolom komentar ya, saya yakin pasti ada salahnya, namun itu hanyalah sekedar pendapat dan pendapat tersebut butuh koreksi lagi. Satu pendapat mungkin sangat berpengaruh terhadap faktor lainnya, misalnya pemerataan penduduk mungkin akan berpengaruh terhadap perekonomian warga, dsb dsb. Intinya mari kita bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi kemacetan di Indonesia. Solusi kamu apa?
sangat menarik,informatik dan masuk akal.
BalasHapus